Kematian aktor sekaligus anggota DPR RI, Adjie Massaid (5/2/11) lalu  karena serangan jantung mendadak begitu mengejutkan publik. Kepergian  suami Angelina Sondakh tersebut membangkitkan kembali ingatan masyarakat  terhadap dua aktor yang meninggal sebelumnya, Basuki dan Benyamin. Ada  kesamaan pada kematian ketiga aktor tersebut, mereka meninggal  (mendadak) setelah bermain futsal dan sepak bola.  
Dokter ahli fisiologi olahraga dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)  Universitas Negeri Malang (UM), dr Moch Yunus M.Kes mengatakan, mereka  yang berusia di atas 40 tahun sebaiknya menghindari jenis olahraga  permainan. Seperti futsal, sepakbola, tenis, atau bulu tangkis.
Sebab pada jenis permainan ini ada kecenderungan orang dipaksa berlari  cepat yang menyebabkan denyut jantung berdetak melebihi batas normal.  “Pada usia di atas 40 tahun, sebaiknya memilih olahraga jenis aerobic  dan menghindari jenis olahraga unaerobic,” jelasnya. 
Anjuran ini terutama berlaku bagi mereka yang tidak terbiasa dan tidak  terlatih melakukan olahraga jenis permainan. Sebab semakin bertambah  usia, fungsi tubuh menurun.  Karena di usia mulai 30 tahun ke atas, ada  perubahan fisiologis yang terjadi secara alami maupun karena faktor  eksternal.  Jika tidak, serangan  jantung mendadak yang bisa berbuntut  pada kematian bisa saja terjadi.
Secara teoritis, pada usia 30 tahun ke atas penurunan fungsi organ tubuh  ini terjadi secara alami. Termasuk pada sistem peredaran darah. Ibarat  selang , selang yang baru biasanya masih terlihat mulus dan elastis.  Setelah dipergunakan bertahun-tahun, selang akan berubah menjadi  berkerak dan berlumut. 
Semakin bertambah usia banyak penumpukan zat racun, kolesterol serta  lemak jahat yang menyebabkan asterosklresosis atau penyempitan dan  pengkakuan pada pembuluh darah. Akibatnya aliran darah menjadi lebih  sedikit. 
Sementara pada saat olahraga, kebutuhan oksigen meningkat.  Otomatis jantung akan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan itu. Pada  saat istirahat, denyut nadi normal biasanya mencapai 70 per menit  sementara saat olah raga meningkat sampai 100 hingga 200 per menit.  Perlu diingat bahwa pada usia 40 tahun, denyut nadi maksimal yang  dianjurkan adalah 180 per menit. 
Jika sudah melampaui 200 per menit tentunya jantung akan dipaksa memompa  lebih keras. Jantung yang bekerja keras ini membutuhkan aliran darah  yang lebih banyak pula. 
“Karena pada usia 40 tahun ke atas sudah terjadi penyempitan arteri,  maka aliran darah untuk mendukung kerja jantung tidak mencukupi.  Akibatnya jantung yang tidak memiliki pasokan cukup bisa rusak  mendadak,” bebernya.
Karena itulah, untuk usia risiko tinggi atau di atas 40 tahun olahraga  yang dianjurkan seperti jalan cepat, jogging, senam aerobic dan  bersepeda. 
Kematian mendadak yang dalam bahasa Inggris disebut sudden cardiac  death, didefinisikan sebagai kematian yang tidak terduga atau proses  kematian yang terjadi cepat, yaitu dalam waktu 1 jam sejak timbulnya  gejala.
Penyebab utama kematian mendadak adalah karena gangguan irama  jantung (aritmia). Aritmia jantung adalah jantung berdenyut secara tidak  teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat. Ketika kita melakukan  aktivitas yang berat kecepatan denyut bisa meningkat hingga 200 sampai  300 denyut per menit. 
“Cara mendeteksi apakah denyut sudah berlebih bisa dilakukan manual,  kalau kita sudah ngos-ngosan dan bahkan tidak bisa berbicara dengan  teman saat olahraga, itu artinya denyut kita sudah melebihi batas  maksimal,” pungkasnya.
Lakukan Pemanasan, Jangan Lupakan Pendinginan
PEMANASAN dan cooling down adalah dua hal yang perlu diperhatikan saat  berolahraga.  Yang sering disepelekan adalah sesi pendinginan yang  sebenarnya memiliki fungsi yang sangat bagus untuk kesehatan. Proses  cooling down ini merupakan saat di mana tubuh mengubah asam laktat yang  dihasilkan saat olahraga menjadi energi baru. Jika tidak melakukan  pendinginan bisa mengganggu proses zat racun atau asam laktat ini.  Karena pada saat itu tubuh membutuhkan oksigen yang cukup untuk  menetralisir  dan membongkar racun.
 “Cooling down berfungsi untuk membongkar racun yang dalam kondisi normal asam laktat diubah menjadi energi,” paparnya.
Proses cooling down harus dilakukan dengan aktif, karena itu bagi yang  sudah berolahraga tidak boleh langsung duduk dan berdiam diri.  Pendinginan bisa dilakukan dengan berjalan atau dengan berolahraga  ringan. 
Menurut dokter kelahiran Lamongan Februari 1964 ini, setelah melakukan  aktivitas olahraga, kita dianjurkan untuk mengkonsumsi minuman yang  memiliki kandungan elektrolit. Karena tubuh memerlukan cairan elektrolit  yang hilang saat berolahraga. Sebaiknya juga sebelum berolahraga  lambung tidak dalam keadaan kosong.
Mengkonsumsi buah seperti pisang, pepaya dan melon juga sangat  dianjurkan setelah berolahraga. Karena dalam buah itu terkandung zat  gula yang tinggi dan mineral kalium yang berguna bagi kesehatan jantung.  Jadi tidak usah takut berolahraga, selamat menjalankan hidup sehat!!!  
Tips Sehat 
- Lakukan olahraga yang bersifat aerobic
- Lakukan olahraga secara bertahap
- Perhatikan dosis atau beban yang sesuai dengan kemampuan usia
- Perhatikan durasi dan frekeunsi dalam olahraga
- Jangan lupa pemanasan sebelum olahraga dan cooling down sesudahnya
Resource: Malang Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar