Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Minggu, 20 Februari 2011

Matahari Lepas Aset

PT Matahari Putra Prima Tbk akan mendivestasikan seluruh aset noninti tidak lancar senilai Rp4 triliun untuk pengembangan bisnis Matahari Food Business (MFB) Hypermart.
Berdasarkan rekomendasi Merrill Lynch, Perseroan disarankan melakukan divestasi operasional dan aset noninti untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

Multipolar, sebagai pemegang saham, disarankan melakukan eksplorasi lebih lanjut atas ketertarikan peritel global tersebut demi kepentingan pemegang saham.

Direktur Keuangan Matahari Hendra Sidin mengatakan pelepasan aset noninti tidak lancar itu diharapkan untuk membuat aset itu lebih likuid. “Merrill Lynch sebagai konsultan berusaha mengidentifikasi kemungkinan peritel global untuk berinvestasi dan bermitra mengembangkan bisnis ritel MFB," kata Hendra, seusai mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan kemarin.

Nilai aset yang dilepas, ujarnya, berkisar Rp3 triliun-Rp4 triliun dari total aset Matahari senilai Rp11 triliun. Aset itu akan dilikuidkan untuk pengembangan 10 hingga 17 gerai bisnis consumer good pada divisi Matahari Food Business (MFB) antara lain di kota Jakarta, Surabaya, Kediri, Sidoarjo, Semarang, Kudus dan sejumlah kawasan Indonesia timur. Divestasi atau pelepasan aset itu diantaranya berupa gedung di sejumlah kota.

Saat ini, tim Matahari sedang mencari investor untuk membeli maupun menyewa gedung strategis yang dulu dibeli Matahari. Pencarian investor itu diperkierkan memerlukan waktu lebih dari setahun.

Untuk itu, Matahari belum bisa memprediksi dan memproyeksikan pengembangan lanjutan dan target capaian laba tahun mendatang. "Sehingga pengembangan Hypermart akan lebih optimal," katanya.

Pelepasan aset non lancar itu, kata Hendra, sekaligus menepis rumor akan dilepaskannya Hypermart oleh Matahari Putra Prima. Source: Ashari Purwo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar